Ketiga Kalinya Berjumpa pt 6

Moon and Sun


TW: -bxb -yoonmin -ABO potensial MPreg -Mention of kill, betrayal, Blood, War, Harsh Words -Kisses,hugs,and implisit sexual Scenes includes -Angst -MCD – #Reinkarnasi


Notes : Maafkan kalau ada kesalahan penulisan.


Malam Puncak Seleksi Pendamping Raja

Sudah enam bulan berlalu, sejak raja mengumumkan status kedua putera mahkota. Alfa kesekian dari Klan Min, meski dengan 'sedikit' kreativitas untuk menunjukkan tanda lahir Yoongi di hadapan para pimpinan klan lain yang juga pejabat kerajaan.

Senyum masam jelas tergambar di beberapa klan yang berharap Yoongi bukan penerus kerajaan ini. Setidaknya itu kabar yang didapat Raja, kala mengetahui siapa dalang utama kerusuhan di kerajaannya meski tak ada bukti yang kuat. Insting yang terasah, kecerdasannya dan keinginannya melindungi kerajaan serta anggota keluarga intinya memaksanya berpikir keras dan memprediksi segala kemungkinan.

Termasuk di dalamnya menggunakan pernikahan Yoongi sebagai alat politik, memastikan kerajaannya aman untuk sementara waktu ini. Kerusuhan kecil bisa diredam, pergerakan bawah tanah memang sudah dimulai, tapi rakyat lebih memilih masa bodoh dan tak mudah percaya dengan isu tersebut karena di bawah pimpinan Raja, Kerajaan menjadi lebih maju.

Pajak kerajaan disesuaikan dengan penghasilan dan profesi rakyat. Pejabat Daerah tak berwenang dalam mengatur besarnya pajak, karena diatur langsung oleh raja, dan yang melanggar akan mendapat hukuman.

Cendekiawan muda mulai meningkat, yang tidak berasal dari keluarga bangsawan bisa mendapatkan pendidikan asalkan lolos dari tes kerajaan. Mereka juga mendapat jabatan sipil meski masih jauh di bawah keluarga bangsawan.

Raja menghela nafas panjang, malam ini adalah festival pengenalan calon pendamping putera mahkota pada keluarga kerajaan. Perayaan ini diselenggarakan hanya untuk kalangan terbatas istana, yang secara tidak langsung mulai membuka pada publik siapa saja Klan yang beruntung mendampingi Klan Min pada pemerintahan selanjutnya.

Raja menerawang mengingat bagaimana proses seleksi menantunya dilakukan sambil menikmati sajian yang telah dipersiapkan di singgasananya menantikan penampilan khusus dari calon menantunya.

Ya, masing- masing calon harus mempertunjukkan kemahirannya dalam berkesenian meski dengan wajah tertutup cadar tipis dan aroma tubuh yang disamarkan. Putera mahkota yang akan memilih langsung dengan jempolnya di akhir pertunjukkan masing-masing calon. Jempol ke atas untuk lolos, dan jempol ke bawah untuk yang gagal.

Bulan ketiga setelah pengumuman status Yoongi, pengumuman dan informasi Raja mencari menantu tersebar di seluruh negeri. Layaknya tradisi yang ada, hanya keluarga bangsawan yang kedudukannya pejabat istanalah yang bisa mengirimkan calon menantu raja. Tak ada syarat khusus, hanya saja 1 klan yang sama, hanya diperbolehkan mengirimkan 2 calonnya saja.

Satu persayaratan khusus dari putera mahkota memang sempat menimbulkan kericuhan, terdapat beragam pertentangan di aula besar. Beberapa klan sempat berpikir raja dan putera mahkota sudah tidak waras karena tidak akan ada lagi permaisuri agung, yang dengan kata lain, tak akan ada klan lain yang mempunyai pengaruh besar di keluarga istana kecuali pasangan putera mahkota.

Menanggapi hal ini, Raja berkata dengan santai sekaligus mengeluarkan nadanya yang mengejek dan cenderung sarkas, mengatakan bahwa, satu kue yang dibagi dua akan cukup mengenyangkan, daripada separuh kue yang dibagi lima.

Gumaman setuju menyeruak di antara pejabat ista, dan tak ada yang lagi menyanggah. Raja tersenyum dan mengelus janggutnya pelan, seraya berdoa Park Jimin benar-benar yang akan menjadi menantunya.

Seleksi Pertama

Pada seleksi pertama yang muncul dan mengajukan diri sebagai calon Menantu Raja hanya dari 4 Klan terbesar selain klan Park.

Klan Hong, Klan Jung, Klan Seo yang juga klan dari permaisuri Agung, serta Klan Jeon yang juga dari klan Permaisuri. Masing-masing mengirimkan dua calon.

Dan betapa terkejutnya mereka, kala klan Park mengirimkan satu calonnya, karena selama ini mereka tahu tak ada omega yang berasal dari keluarga Park yang cocok sebagai menantu Raja.

Klan-klan yang lain meremehkan klan Park, dan merasa keluarga Jenderal Perang mengikuti seleksi menantu kerajaan ini hanyalah sebuah lelucon. Usaha yang sia-sia batin perwakilan keluarga yang lain jumawa.

Tak ada calon yang diajak serta, perwakilan keluarga hanya menyerahkan gulungan berisi lukisan calon pendamping putera mahkota serta data diri yang hanya berisi tanggal lahir dan tahun kelahirannya.

Astronom dan cendekiawan kerajaan akan mencocokkan dengan tanggal lahir putera mahkota. Menghitung dan menaksir elemen masing-masing calon.

Mereka yang cocok akan lolos ke tahap selanjutnya. Dari 9 calon yang diajukan, hanya 5 yang lolos seleksi ini.Pengumumannya berlangsung tertutup, sehingga nama calon yang diajukan pun tidak akan bocor ke masyarakat luas.

Seleksi Kedua

Seleksi kedua berlangsung secara pribadi di kediaman masing-masing calon. Tim kesehatan istana akan mengecek kondisi kesehatan para calon menantu raja, terutamanya adalah kesucian dan kemurnian masing-masing calon beserta kemampuannya menghasilkan keturunan yang sehat.

Saat berada di kediaman keluarga Park, betapa terkejutnya perwakilan istana, yang tak menyangka calon yang diajukan adalah laki-laki. Namun serangkaian tes yang mereka lakukan menunjukkan keaslian Jimin sebagai omega meski fisiknya adalah laki-laki.

Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya, sama langkanya dengan Alfa perempuan di kerajaan itu, di silsilah keluarga kerajaan terdapat perempuan alfa yang lahir, dan menikah dengan bangsawan beta atau omega.

Seleksi kedua ini juga akan berlangsung tes kecocokan aroma, masing-masing calon akan memberikan benda personal buatan tangannya yang beraroma kuat dirinya. Biasanya para calon akan memberikan lukisan, puisi, ataupun hasil menjahitnya yang sarat akan feromon mereka. Putera Mahkota akan memilihnya dengan menutup mata.

Di antara pelamar lainnya, benda yang diberikan Jimin cukup unik, yakni jalinan beberapa benang bewarna merah yang dijalinnya sehingga menyerupai sebuah gelang dan dengan 7 logam kecil yang menyerupai manik-manik.

Kala disodorkan pada putera mahkota satu persatu persembahan calon pendampingnya, gelang merah itulah yang menarik perhatiannya, sedangkan 4 yang lain ditolak putera mahkota dengan gelengan yang kuat.

Dari keseluruhan tes, sesungguhnya keberadaan rahim dalam perut Jimin sangat diragukan, sehingga tim kesehatan nyaris menganulirnya menjadi calon, namun melihat putera mahkota hanya tertarik pada satu benda sedang yang lain diabaikan, petugas kerajaanpun meloloskan nama Jimin beserta dua lainnya yang kondisi kesehatannya paling prima dan garis keturunan Alfanya paling banyak.

“Ay.. ah Yang Mulia..”, suara Yoongi membawa kesadaran Raja kembali,

“Acara akan segera dimulai, petugas kerajaan telah mengumumkan, penampilan dari kandidat pertama dari keluarga Jeon..”

“Ya... aku dengar...”

“Kau Siap?”

“Hamba.... tidak tahu yang mulia..”

“Panggil aku ayah, Yoongi. Malam ini aku hanya akan mendampingimu menonton calon menantuku menunjukkan kepiawaiannya”

“Ya Ayah..”

“Kau sudah tahu siapa-siapa yang akan tampil?”, bisik Raja pada Yoongi memperhatikan muka memerah Yoongi

“Sudah ayahanda, keluarga Jeon, keluarga Hong, dan juga... Park”

“Ah... anak itu melewati seleksi kedua dengan lancar rupanya.. ya.. ya..”

“Sesungguhnya tim kesehatan istana sempat memberikan penilaian yang rendah ayahanda, mengingat kemampuan menghasilkan keturunan dari omega laki-laki tak pernah tercatat dimanapun di kerajaan ini”

“Tapi tes kecocokan aroma, ditambah tes fisik lainnya menunjukkan dia cukup baik dan mampu mengikuti seleksi hari ini”

“Hmm... kau gugup?”

“Sedikit ayah... “

“Semoga Luna membantu kalian. Doaku memang egois, ingin kau melanjutkan tahtaku Yoongi, tapi aku percaya kau mampu melaksanakannya..”

“Ya, ayah”

Pembicaraan mereka seketika terhenti, kala calon dari perwakilan keluarga Jeon memasuki pelataran tempat festifal berlangsung. Beberapa pejabat bertepuk tangan keras, seolah mendukung penampilan kali ini.

Perwakilan dari keluarga Jeon cukup atraktif, putri omega itu menampilkan pertunjukkan musik dengan alat musik bersenarnya. Semuanya terpukau, namun tidak dengan Yoongi yang merasa mengantuk dan tidak nyaman. Setelah pertunjukkan, para bangsawan bertepuk tangan secara riuh dan menyorakkan betapa anggunnya penampilan putri keluarga Jeon.

Desahan kecewa bercampur dengan desahan lega dari bangsawan Hong, kala putera mahkota menunjukkan ibu jarinya dalam posisi ke bawah. Berikutnya adalah pertunjukkan dari perwakilan keluarga Hong, berbeda dengan penampilan keluarga Jeon yang cenderung tenang dan mendayu-dayu, penampilan dari keluarga Hong cenderung penuh semangat dan berapi-rapi.

Mereka mempertunjukkan permainan alat musik yang diselingi juga dengan gerakan yang rampak dan seragam dengan tempo yang cepat. SOntak saja pertunjukkan menjadi riuh dan memanas.

Usai penampilan tersebut, bangsawan-bangsawan keluarga Hong dan sekutunya bertepuk tangan keras dan menyoraki dengan kencang, namun suasana menjadi hening dan berubah menjadi tarikan nafas panjang dan gerutuan sana sini kala Yoongi lagi-lagi menunjukkan jempolnya dalam posisi terbalik.

Jantung Yoongi berdebar kencang kala menyadari penampilan terakhir hari ini adalah Park Jimin, Mataharinya. Dalam hati dia bertanya-tanya apa yang akan pemuda itu tampilkan, apakah tarian pedang? permainan instrumen? drama 1 babak? jujur, Yoongi merasa cemas, dan beberapa kali tanpa sadar menguliti kulit tepian kuku ibu jarinya. Kebiasaannya kala merasa cemas.

Persiapan mengikuti seleksi menantu istana, membuatnya kehilangan kesempatan berkomunikasi dengan Jimin, benda yang dipilihnya saat seleksi kedua satu-satunya benda yang dia percaya sebagai milik Jimin, mengingat aromanya sama dengan miliknya.

Melati dan dengan aroma jeruk yang samar, sementara miliknya Jeruk dengan aroma mint dan pinus yang samar. Dia berharap seleksi yang menyiksa ini segera berakhir dan dia bisa segera mendekap Jimin dan menclaimnya sebagai miliknya.

Sesaat rasa rindu menguasai dadanya dan membuatnya lupa akan aneka carut marut politik yang membuatnya terseret. Jika bisa memilih, dia ingin hidup berdua saja dengan Jimin, tanpa embel-embel putera mahkota.

Lamunannya terhenti saat pelataran tiba-tiba sunyi, lilin-lilin dan obor dikerudungi sehingga menimbulkan suuasana temaram. Sementara hanya obor utama yang ada di samping singgasana raja dan keluarga kerajaan menyala terang.

Semua bangsawan berbisik resah, cemas dan penasaran akan pertunjukkan calon terakhir. Perwakilan keluarga Park yang tidak diduga bisa lolos sampai seleksi akhir, padahal hampir semuanya tahu tak ada calon yang kompeten dari mereka.

Tarikan nafas kaget kala melihat barisan manusia tiba-tiba memenuhi arena festival berbaris menggenakan hanbook berwarna hitam dan memegang kipas putih yang terbuka, sesaat suasana sunyi setelah tak lama iringan musik mulai menderu dan di tengah-tengah itu seseorang berambut hitam panjang berpakaian putih memegang kipas bewarna oranye muncul di antara lingkaran kipas putih yang terlihat seperti bunga.

Musik pengiringnya berubah dengan perlahan dari tempo lamban menjadi sedang seirama dengan gerakan penari berhanbok putih tersebut. Gerakannya sangat lembut sekaligus sangat tegas, layaknya peri yang terbang di keheningan malam dan bermain dengan kunang-kunang.

Semuanya menarik nafas, kala sosok itu menggerakkan kipasnya seolah mengontrol gerakan penari yang lain dan membuat beragam formasi seperti gerakan air, bunga yang berputar dan aneka gerakan lainnya yang seperti gerakan dasar hwarang namun lebih anggun dan lembut.

Maskulin sekaligus feminim dalam waktu yang bersamaan.

Hening menyelimuti seluruh jalannya pertunjukkan, pun kala putera mahkota maju dan tanpa ragu-ragu menunjukkan jempolnya ke atas.

Tanda dia menyetujui dan memilih penampil terakhir sebagai pendampingnya.

Tak ada sorakan, tak ada gerutuan, tak ada bisik-bisik, semuanya terpaku melihat keadaan tersebut. Waktu seolah berhenti, dan putera mahkota melihat lurus ke arah penampil terakhir yang juga mencuri pandang ke arahnya dari balik kipas oranyenya.

Keduanya bertatap muka, dan tersenyum bersamaan, membentuk lengkungan mata yang serupa.

“Matahariku....”, desah Yoongi dengan pelan

dan kala penampil itu beringsut pergi dan protokol kerajaan berdehem dan mengumumkan wakil keluarga Park yang memenangkan kontes itu..

Suara Riuh keluarga bangsawan dan kasak kusuk tak suka menjadi ramai. Semuanya menjadi semacam dengung yang tak beraturan.

Raja yang menikmati pertunjukkan itu hanya tergelak dan meminum sojunya dengan masih tertawa riang.