Ketiga Kalinya Berjumpa pt 5

Mochi


TW: -bxb -yoonmin -ABO potensial MPreg -Mention of kill, betrayal, Blood, War, Harsh Words -Kisses,hugs,and implisit sexual Scenes includes -Angst -MCD – #Reinkarnasi


Notes : Maafkan kalau ada kesalahan penulisan.


Seminggu Setelah Ulang Tahun Jimin

“Yang Mulia”, Jenderal Park Seojon menghadap Raja yang sedang berada di paviliun bersama Putra Mahkota, tak jauh di belakang Park Seojon berdiri, ada Park Jimin yang menggunakan seragam Hwarang.

“Silahkan duduk”, kata Raja tanpa menoleh ke arah kedua tamu yang ditunggunya dan dari sudut matanya, dilihatnya postur Yoongi berubah dan feromonnya semakin menguar.

Park Seojon mengambil posisi duduk di hadapan raja, sementara Jimin memutuskan untuk berdiri di belakang ayahnya, sambil sesekali mencuri pandang ke arah Yoongi yang kini menegakkan tubuh, dan menggosok gosokkan kedua tangannya di pangkuannya. Tanda dia sedang gelisah, tanpa melihat ke arah Jimin.

“Park muda, kau juga duduklah”, kata Raja sambil tersenyum dan menatap Jimin.

“Baik, yang mulia”, kata Jimin. Segera setelah Jimin duduk di sebelah ayahnya, Raja memerintahkan Kasim untuk mengosongkan paviliun, dan berjaga di bawah.

“Ah sebelumnya, selamat putra mahkota, atas Rut mu dan status alfamu. Mohon maaf hamba tergesa dan tak sempat mempersiapkan hadiah”, kata Park senior sambil mengangguk hormat pada Yoongi.

“Ah tak usah Jenderal Park, sungguh tidak perlu.”

“Nde.”

“Jenderal Park, dan Park Junior, kupanggil kalian berdua sekaligus untuk bertemu denganku dan Putra Mahkota karena ingin kulakukan pembicaraan yang cukup serius..”

“Setelah menunggu, tiga tahun lamanya, Putra Mahkota telah mendapatkan Rut pertamanya sekaligus menegaskan statusnya sebagai alfa. Sebagai putra matahari penerus kerajaan ini.”

“Dan selayaknya Putra Mahkota, sudah waktunya melanjutkan tradisi kerajaan, mencarikannya calon permaisuri, Ratu kerajaan ini”

DEG..

Pemberitahuan tentang calon istri Yoongi membuat jantung Jimin seolah berhenti berdetak untuk beberapa waktu. Tangannya mengenggam, dan nafasnya sedikit tercekat.

Sudah seharusnya, begitu pikir Jimin.

Perkataan Raja secara tidak langsung menyadarkan dirinya akan perbedaan statusnya dengan Min Yoongi, yang putra mahkota kerajaan sedangkan dia hanya seorang Hwarang Muda putera Jenderal. Awalnya mengetahui tanda lahir Yoongi, ada sedikit harapan di hatinya. Mengetahui mereka akan selalu bersama, karena Luna mengharapkan demikian.

Saat penentuan statusnya tiba, dia sudah yakin seyakin-yakinnya akan menjadi ALfa. Tapi betapa terkejutnya saat tiba di kediamannya bukan cairan precum yang keluar dari kemaluannya, melainkan cairan yang mengalir deras dari selatannya.

Rasa sakit di perutnya, tergantikan dengan rasa marah luar biasa merutuki Luna yang mengajak bercanda dengan nasibnya. Aneka umpatan dilontarkannya pada dinding kamarnya, umpatan dan tangisnya pecah. Mengetahui statusnya bukan Alfa seperti yang dibayangkannya sejak 2 tahun lalu. Tapi menjadi omega.

BANGSAAAT... BAJINGAAAN...

TUBUHH KURANG AJAR....

Begitu rutuknya berulang-ulang. Dia tahu apa artinya, dia tahu apa yang akan dihadapinya. Semua materi yang dipelajarinya karena mengkhawatirkan Yoongi, ternyata adalah hal yang harus dihadapinya sampai akhir hayatnya nanti.

BANGSAT.. BANGSAAAT... begitu makinya berulang ulang. Kesepakatannya dengan Yoongi untuk mencatat perubahan yang dirasakan selama mereka mengalami Rut dan Heat hampir dilupakannya.

Hari terakhir, di ruang pengasingan, mau tak mau dituliskannya semua yang diingatnya tentang heat yang dialaminya. Ada setitik harapan, kala ibunya menyambanginya dan memberi kabar Putra Mahkota mengalami rutnya. Ada sedikit harap, mereka akan bisa tetap bersama sesuai dengan rencana semula. Tapi perkataan raja mengenai calon pendamping Yoongi, diam-diam menusuk ulu hatinya.

Sesuai dengan protokol kerajaan, Jenderal Kerajaan akan diinfokan akan adanya kegiatan ini, sekaligus akan menjadi panitia pengamanan jalannya acara ini. Sudah bisa dipastikan, meski Jimin adalah omega, dia tak kan berkesempatan bersama dengan Yoongi.

Sedangkan Yoongi, yang mendengar penuturan ayahnya, langsung membelalakkan matanya tak percaya. Ini kali pertama dia bertemu dengan Jimin, berdasarkan insting dan perhitungannya Jimin seharusnya menjadi omega, jika dia mengalami rut.

Yoongi mengamati perubahan sikap Jimin, sayang sekali tak bisa diciumnya feromon milik Jimin untuk mengetahui reaksinya. Kemungkinan, Jenderal Park memberinya ramuan penyembunyi feromon, sehingga baunya tak ada di ruang hidu nya. Hanya secercah rasa manis yang hinggap di hidungnya. Sungguh mati, Yoongi berharap Jimin yang akan menjadi matesnya, tapi dia juga sadar akan status dan prioritasnya sebagai putera mahkota. Sejak malam rutnya, belum pernah lagi dia bertemu dengan Jimin dan bicara berdua dengannya.

Menyadari perubahan atmosfer di sekitarnya, Raja tersenyum dan mengangsurkan mochi ke hadapan Jimin.

“Eh..”, seru Jimin terkejut

“Dan kuharapkan, kau bisa lolos seleksi menjadi menantu kerajaan”, kata Raja.

“Yang Mulia...”, kata Jimin lirih.

Park Seojon, mengenggam tangan putranya dan tersenyum hangat sembari mengelus tangan Jimin pelan.

“Sejujurnya, ada yang perlu kalian tahu.. tanda lahir kalian..”

“Uhm.. Jenderal Park kami sudah tahu”, Kata Yoongi menyela pembicaraan Jenderal Park dengan mata yang masih menatap ke arah Jimin, yang mengeleng pelan.

“OH... sudah kuduga..”, Kata Raja sambil tersenyum dan menepuk punggung Yoongi pelan.

“Dan.. kami tahu.. penelitian tentang ramuan penyembunyi feromon, serta pelatihan dayang omega itu sebenarnya ditujukan untukku”, kata Yoongi melirih.

“AHAHAHAHHAHAHHAHAHHA.....”, Raja tergelak

“Baguslah, tak usah susah susah aku menjelaskan. Kukira itulah yang kalian berdua lakukan. Sembunyi-sembunyi mempelajari kondisi kalian. Tapi tampaknya Luna kali ini sedang bercanda. Eh.. HAHAHAHHAHAAHHAH...”, kata Raja sekali lagi.

“Benar, yang mulia putra mahkota kami mempersiapkannya untuk anda. Tapi tampaknya Luna berkehendak lain”.

“Putraku ternyata alfa, dan penerus klan Park ternyata adalah omega.”

“Luna hanya keliru meletakkan tanda lahir kalian, tapi selebihnya tetap sama. Meski omega laki-laki hampir tidak pernah ada”

“Yang Mulia..saya..”, Park Jimin mencoba bersuara. Beragam suara ribut di kepalanya, semuanya riuh menjadi satu. Perasaan gembira karena Raja merestuinya, tapi juga marah, kecewa, sedih bercampur jadi satu.

“Min ah, ayah minta maaf karena merahasiakan ini padamu. Mohon maafkan ayah. Ayah tidak bermaksud menyembunyikanmu, tapi ayah hanya ingin melindungimu”

“Kalau kau mau marah, salahkan aku saja Park muda. Ayahmu, hanya menuruti permintaan egois teman kecilnya”, Raja menengak tehnya.

Park Jimin mengangguk, tapi masih belum mampu berkata apa-apa. Dia hanya menunduk, dan mengusap air matanya yang tiba-tiba mengalir di sudut matanya.

Yoongi yang melihat Jimin menangis,reflek mengulurkan sapu tangannya ke arah Jimin. Membuat Baginda Raja ssemakin tergelak kesenangan. Entah karena apa. Jimin menerima sapu tangan Yoongi, dan dihirupnya aroma feromon Yoongi yang hampir serupa dengan aromanya sendiri, dan mengusap air matanya cepat.

“Kurasa perjodohan ini juga akan semakin mudah karena kulihat kalian juga dekat. Status alfa dan omega kalian akan saling melengkapi. Seperti Matahari dan Rembulan kerajaan ini. Laki-laki omega sepertimu Park muda, adalah hal sungguh tak pernah terjadi. Ini menjadikanmu pusaka kerajaan yang harus dijaga”

“Mohon maafkan aku, karena sesungguhnya aku sangat lega dan bergembira mengetahui bukan putraku yang menjadi omega, meski semenjak kelahirannya sudah kupersiapkan segala sesuatu mengenai ini”

“Sejak kelahiranmu, kami juga memprediksi kalian adalah fated mate yang tak bisa dipisahkan, karena tanda lahir kalian yang berseberangan”

“Ini keinginan egoisku, menjadikanmu menantu kami, agar tradisi kerajaan ini masih bisa berlangsung, meski sedikit berbeda kali ini karena permaisurinya laki-laki”

“Dan aku sadar, keinginan egoisku ini tidaklah mudah, semenjak dua tahun lalu sudah mulai banyak tanda pertentangan atas segala keputusanku, beberapa klan yang semula sekutu kami mulai membelot, bahkan gerakan bawah tanah dan pemberontakan kecil-kecil sudah dimulai”

“Kukhawatirkan, meski kunikahkan kalian berdua, kalian masih dalam bahaya dan terancam. Akan ada banyak pihak yang menentang, terutama yang beranggapan bahwa kau tak layak meski kau seorang omega”

“Yang Mulia..”, Yoongi berusaha menyela

“Sebentar Yoongi... Jimin.. aku tahu aku egois, meletakkan beban seberat ini padamu. Tapi kuharap kau mengerti keinginan raja tua ini, agar kerajaan tetap berada di jalan semestinya sampai semua siap dengan perubahan sistem pemerintahan yang sungguh kolot ini”, Raja meraih tangan Jimin dan menepuknya pelan.

“Aku sungguh tak memaksa, kau bisa menolak permintaanku. Dan bila demikian, kau akan bertugas sebagai prajurit biasa, dan kupindahkan ke divisi mata-mata dan memintamu untuk menyembunyikan jati dirimu seumur hidupmu, dan menjadi bayangan Yoongi. Berada di belakangnya dan melindunginya beserta keluarganya entah siapapun pendampingnya nantinya”

“Aaayah...”, Yoongi berusaha menyela

“Sa... ya... Sa.. Ya..”, Jimin menjawab dengan tercekat.

“Nak.. ayah tidak akan memaksa, ini semua terserah padamu, Apapun keputusanmu, ayah dan yang mulia akan menyetujuinya dan berusaha melindungimu”, Park Seojon memeluk Jimin dari samping seolah menyalurkan dan memberikan kekuatan untuk Jimin.

Jimin masih tergagap dan terbata, matanya nyalang memandang ke segala arah, dan bertemu pandang dengan Yoongi yang menatapnya pelan.

“Jimiinnie, lakukan apa yang hatimu katakan. Ikuti suara hatimu..”, Kata Yoongi pelan sambil mempertahankan kontak mata dengan Jimin.

Seolah de javu, Jimin teringat ciuman pertamanya dengan Yoongi juga dengan janji mereka untuk menghadapi semuanya bersama. Menatap Yoongi mencari penguatan, dan membayangkan apa jadinya hidupnya tanpa Yoongi di sisinya. Membayangkan Yoongi dengan omega lain, membuat Jantungnya terasa sakit. Meski mereka berdua tak menolak ikatan yang diberikan luna, tapi pengetahuan mengenai fated mate yang dipisahkan dan menjadi mate dengan yang bukan pasangannya menjadikan nyawanya juga terancam.

Dengan beberapa tarikan nafas panjang sambil memejamkan mata, Jimin mencoba mencari petunjuk.

“Uhm.. yang Mulia...saya... Seumur hidup saya, saya dipersiapkan menjadi Alfa, dipersiapkan menjadi pelindung. Saya pribadipun merasa saya hanya ingin melindungi yang mulia putra mahkota sepanjang hidup saya. Untuk itu saya...”

“Bersedia.. menjadi pendamping Putra Mahkota”

Kelegaan segera memancar dari Raja dan Jenderal Park,sementara Yoongi memandang Jimin tak percaya dan menghembuskan nafas lega.

“Baiklah, sudah sepakat semuanya. Aku akan umumkan Perayaan Status Alfa putera mahkota sekaligus pengumuman pencarian pendampingnya. Kuperkirakan semua klan akan mengirimkan calon mereka dan berusaha sebaik-baiknya.”

“Ayah.. maaf.. bolehkah aku menyela..”

“Ya Yoongi, bicaralah..”

“Uhm karena ini pencarian pendampingku, bolehkah aku mengajukan 1 syarat tambahan”

“Katakan”

“Semua calon permaisuri yang tak terpilih akan kembali ke keluarganya masing-masing, dan tidak akan ada selir agung atau selir. Hanya ada aku dan permaisuriku.”

“Yoongi..”

“Putera Mahkota..”

“Aku yang akan menikah dan aku juga calon raja kerajaan ini, Aku ingin setia pada pendampingku yang telah dipilihkan Luna untukku”, kata Yoongi menatap Jimin lekat-lekat.

“AHAHAHAHHAHAHAHHAHA... Yoongi kau yakin?”

“Aku sudah yakin ayah.”

“Kalau demikian, kau rela kerajaan ini tak ada penerusnya??Kita tak tahu omega laki-laki mempunyai rahim atau tidak”

“A.. aku sudah memikirkannya ayah, semenjak mempelajari tentang kemungkinan aku menjadi omega. Tahta kerajaan akan dilanjutkan oleh putra dari selir agung ayah. Dan kulihat Pangeran Woozi, meskipun masih muda sudah menunjukkan kecakapannya sebagai penerus kerajaan ini. Dengan pendampingan dan pelatihan dia akan siap Yang Mulia”

“Benar. Aku dan Seojon sudah memperkirakan dan mempertimbangkan hal ini”

“Baiklah, syaratmu akan kumasullan dalam peraturan penerimaan calon pendamping putra mahkota. Park Muda, mulailah bersiap, kubebaskan kau dari segala tugasmu sekarang. Biar Kim kedua yang menggantikan tugasmu. Kau konsentrasilah pada seleksi ini.”

“Kurasa Jenderal Park dan ibumu sudah terlampau hafal prosedur seleksi ini karena mereka juga turut membantu persiapannya”

“Baik Yang Mulia..”, kata Jimin lirih mengenggam erat sapu tangan Yoongi sekali lagi, dilihatnya Yoongi yang menatapnya dengan tatapan sayang yang sama.

“Saya akan mempersiapkan jalannya pemilihan Yang Mulia”, kata Jenderal Park

“Ah untuk tahun ini, tugasmu akan digantikan oleh keluarga Kim. Kalau kau ikut dalam persiapan, bisa bisa Jimin dituduh curang karena mendapat bantuan darimu”

“Ah.. benar..”

“Kurasa hanya itu saja yang ingin kuberitahukan padamu sore ini,kalian boleh pergi”

“Baik Yang Mulia”, Seojon dan Jimin mengangguk hormat dan bersiap pergi, namun Yoongi menginterupsinya

“AH, sebelum pergi, bolehkah kutahu aroma feromon milik Jimin?”

“Uhm.. yang mulia, milik saya perpaduan jeruk dan melati. Mirip dengan milik Hyu.. ah Yang Mulia putera Mahkota”, kata Jimin sambil menatap Yoongi.

“Ah.. baiklah.. terima kasih informasinya Jiminnie.. ah maksudku Park Jimin”

“Kami permisi kalau begitu yang mulia..”

“Ya pergilah..”

Dengan berlalunya sepasang ayah dan anak itu, Yoongi mulai memikirkan beragam skenario dan kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang.

“Luna memang suka bercanda Yoongi, kita tak pernah tahu bagaimana lelucon Luna, tetapi paling tidak kita bisa mempersiapkan diri dengan beragam hal yang mungkin kita hadapi”

“Ya.. Yang Mulia”

“Kemarilah.. ada hal yang ingin kudiskusikan denganmu..”

“Baik Yang Mulia...”

“Ayah.. panggil aku ayah..”

“Iya Ayah”.